Republick - Naguib Mahfouz

Republick

Naguib Mahfouz 
Penerjemah: Maggie Tiojakin - Fiksilotus


Sebelum raja pertama memerintah kerajaan Mesir, lembah Sungai Nil dipecah menjadi beberapa wilayah yang memiliki dewa, kepercayaan, dan pemerintahan masing-masing. Salah satu dari wilayah tersebut, yang bernama Khnum, mempunyai reputasi sangat tersohor, tak lain karena tanahnya yang subur, iklimnya yang sejuk, dan populasinya yang padat. Namun, sayangnya, wilayah itu kemudian terpuruk setelah ditempa cobaan dan kegetiran: yang kaya kerjanya menumpuk dosa, sementara yang miskin kelaparan. Tak bisa dipungkiri lagi, kondisi mengenaskan itu: mereka yang licik semakin berkuasa karena praktik korupsi; dan, di lain pihak, warga yang lemah dan miskin hidup dihantui oleh wabah penyakit dan hama.

Lantas kemana perginya para petinggi? Orang-orang yang bertanggungjawab atas kesejahteraan wilayah Khnum—Hakim Sumer, Kepala Polisi Ram, dan Tabib Toheb—tak buang waktu untuk segera mereformasi situasi di sana. Dalam waktu singkat, mereka meluncurkan kampanye anti kejahatan dan kemiskinan yang kemudian dijadikan contoh oleh wilayah-wilayah sekitarnya, sebagai simbol kebenaran, integritas, serta moralitas.

Maka ketentraman pun kembali tercipta di wilayah Khnum selama berabad-abad ke depan.

Suatu hari, seorang asing numpang lewat di wilayah ini. Sosoknya agak ringkih, dengan kepala dan wajah yang bersih dicukur rapi, serta tubuh menjulang tinggi. Pandangannya tajam, dengan garis wajah kuat—seolah ingin menipu usia sesungguhnya—dan dari ekspresinya ia tampak cerdas serta bijaksana. Orang ini sungguh unik, hingga baru saja ia menapakkan kaki di wilayah tersebut, semua warga lantas sibuk membicarakannya, bertanya-tanya dengan nada takjub, seolah ia datang membawa berkah, “Siapa orang ini? … Wilayah mana yang berani mengusirnya? … Apa tujuannya kemari? … Dan kok bisa-bisanya dia berjalan kaki sekian jauhnya dalam kondisi tubuh renta? … Bukankah seharusnya dia istirahat sambil menunggu ajal?”


Komentar