Tersesat di Luar Angkasa - Paul O’Neill

Tersesat di Luar Angkasa

Paul O’Neill 
Penerjemah: Dinten - Ngulikata


Fase tersesat. Tidak diragukan lagi. Pada mulanya, hutan itu tampaknya tempat yang cukup menyenangkan—dihuni oleh banyak burung dan binatang lainnya yang menarik. Pun banyak tanaman yang tampaknya bisa dijadikan bahan bakar-bakaran bertumbuhan di mana-mana.

Empat hari kemudian, semua tanaman menjadi terlalu lembap untuk dapat dibakar, burung-burung membuatnya tidak bisa tidur pada waktu malam, dan Fase tidak kunjung menjumpai binatang yang tidak mencoba-coba menyerangnya. Ralat. Ia tidak kunjung menjumpai binatang yang tidak berhasil menyerangnya.

Kini ia tersesat di sebuah rimba tak berpenghuni yang asing, di sebuah planet yang amat jauh di jagat yang sepenuhnya paralel, dan suara-suara genderang itu membuatnya gila.

Kemustahilan adanya suara-suara genderang di rimba tak berpenghuni menyentaknya, bersamaan dengan melesatnya sebuah tombak dari semak-semak yang lalu menancap di sisi kirinya.

Ketika sadar, ia mendapati dirinya duduk di sebuah tanah terbuka, dikelilingi oleh sekitar empat lusin wanita muda. Mereka mengenakan semacam bikini berbulu yang akan membikin aktris seksi mana pun putus asa dan mengundurkan diri.

Sekuat tenaga ia menahan agar tidak mencubiti dirinya sendiri, kalau-kalau ia ternyata hanya bermimpi.

“Halo,” ucapnya, masih agak linglung akibat serangan tadi.

Beberapa yang lebih muda di antara mereka (berusia sekitar 18 tahun) membumbung melintasi tanah terbuka itu menuju pondok-pondok lumpur yang mengitarinya. “Ya Tuhan!” pikir lelaki itu. “Dari atas mau pun dari sebelah sini mereka kelihatan hampir sama seksinya.”

Wanita yang tertua (sekitar 23 tahun) mengamatinya dari atas ke bawah.

“Kau ini laki-laki?” tanyanya.

“Kau tidak bisa membedakannya?” sahut lelaki itu. Ia berusaha agar suaranya tidak terdengar bergetar.

“Semua lelaki dari kaum kami tewas bertahun-tahun lalu akibat bencana aneh yang melibatkan sekawanan Kura-kura darat. Jangan tanya. Maka beberapa tahun terakhir ini kami sibuk mencari laki-laki di hutan, supaya ada yang membantu kami dalam urusan apapun yang menyangkut ‘memiliki keturunan’.”

Diam-diam Fase memutuskan untuk tidak akan mencubiti dirinya lagi selama ini berlangsung terus, kalau saja.

“Jadi kapan aku bisa mulai?”


Komentar