Sang Putri dan Peti dari Timah - James Thurber

Sang Putri dan Peti dari Timah

James Thurber 
Penerjemah: Dinten - Ngulikata


Pada suatu masa, di sebuah negeri yang jauh, hiduplah Raja yang memiliki seorang anak perempuan yang merupakan putri tercantik sejagat raya. Matanya bak bunga berwarna biru, rambutnya melebihi harumnya bunga bakung, dan lehernya membuat angsa tampak usang.

Dari semenjak satu tahun usianya, sang Putri telah dihujani oleh hadiah. Kamarnya terlihat seperti etalase toko perhiasan. Semua mainannya terbuat dari emas, platina, intan berlian, atau zamrud. Ia tidak diperbolehkan memiliki balok-balok dari kayu, boneka porselen, anjing-anjingan karet, ataupun buku-buku dari linen, karena bahan-bahan tersebut dianggap murahan bagi anak perempuan seorang raja.

Ketika berusia tujuh tahun, ia menghadiri pernikahan saudara laki-lakinya dan melempari mempelai wanita dengan mutiara sungguhan alih-alih beras sebagaimana tradisi. Hanya burung bulbul, dengan kecapi emasnya, yang diizinkan menyanyi untuk sang Putri. Burung hitam biasa, dengan serulingnya yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan, tinggal di luar pekarangan istana. Sang Putri berjalan dengan selop sutra-peraknya menuju kamar mandinya yang terbuat dari safir dan topas, dan tidur di ranjang gading bertatahkan batu delima.

Pada hari sang Putri berusia delapan belas tahun, Raja mengirimkan duta besar kerajaan ke istana lima kerajaan tetangga untuk memaklumatkan bahwa ia akan menikahkan anak perempuannya dengan pangeran yang dapat memberikan hadiah yang paling disukai oleh putrinya itu.

Pangeran pertama tiba di istana dengan mengendarai kuda jantan putih yang tangkas. Di kaki sang Putri ia meletakkan sebuah apel yang sangat besar terbuat dari emas padat, yang diambilnya dari seekor naga yang telah menjaganya selama seribu tahun. Benda itu ditaruh di meja eboni panjang yang disiapkan sebagai tempat untuk menyimpan hadiah-hadiah dari para peminang sang Putri. Pangeran kedua, yang datang dengan kendaraan abu-abunya, membawakannya burung bulbul yang terbuat dari seribu intan berlian. Hadiah itu ditempatkan di sebelah apel emas. Pangeran ketiga, mengendarai kuda hitam, membawa kotak perhiasan yang sangat besar terbuat dari platina dan safir. Hadiah itu ditempatkan di samping burung bulbul berlian. Pangeran keempat duduk di atas kuda kuning menyala, mempersembahkan kepada sang Putri hati raksasa dari batu delima yang ditembusi oleh anak panah dari zamrud. Hadiah itu ditempatkan di samping kotak perhiasan dari platina dan safir.


Komentar